Langsung ke konten utama

Tips Aman Belanja di Supermarket Saat Pandemi Covid-19



Ingat waktu - hanya beberapa minggu yang lalu - ketika perjalanan ke supermarket tidak terbatas pada "kebutuhan dasar" yang perlu dilakukan "sesering mungkin"? Pendekatan baru untuk berbelanja ketika ia menguraikan pembatasan pemerintah pada kehidupan sehari-hari, untuk membatasi penyebaran virus corona. Dia mengatakan orang perlu "menggunakan layanan pengiriman makanan di mana kita bisa". Tapi apa cara teraman untuk berbelanja makanan atau menerima pengiriman atau dibawa pulang di rumah?

Apa risikonya berbelanja di supermarket?

Coronavirus menyebar ketika orang yang terinfeksi batuk tetesan kecil dikemas dengan virus ke udara. Ini dapat menyebabkan infeksi jika mereka dihirup, atau berpotensi jika Anda menyentuh permukaan tempat mereka mendarat. Jadi berbelanja dan bergaul dengan orang lain memang membawa risiko. Itulah mengapa jarak sosial - menjaga setidaknya 2m (sekitar 6 kaki) dari yang lain sangat penting, dan banyak toko menegakkannya.
Supermarket dapat memberikan "pengaturan ideal" untuk transfer virus. Banyak orang yang menyentuh dan mengganti barang, ikat pinggang, kartu tunai, tombol mesin tiket parkir mobil, tombol pembayaran ATM, kwitansi kertas, dll ... Belum lagi berada di dekat beberapa orang.
Ada beberapa cara untuk mengimbangi risiko, yaitu:
1.    Mencuci tangan selama 20 detik dengan sabun dan air. Jika dalam keadaan darurat, bisa juga menggunakan pembersih tangan berbahan dasar alcohol sebelum dan sesudah berbelanja.
2.    Perlakukan permukaan seolah-olah terkontaminasi. Artinya kita menghindari menyentuh wajah setelah menangani trolly, keranjang, maupun produk.
3.    Gunakan metode pembayaran tanpa kontak atau cashless.

Tidak ada bukti Covid-19 ditularkan melalui makanan, dan memasak dengan seksama akan membunuh virus. Kemasan makanan tidak dapat diketahui memiliki risiko tertentu. Barang-barang yang memiliki bungkus atau dikemas, harap disimpan selama 72 jam sebelum digunakan. Lalu semprotkan cairan disinfectant. Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir setelah menyentuh barang-barang tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kecerdasan Emosional di Tempat Kerja

Kecerdasan emosional, seringkali disebut sebagai EQ ( emotional quotient ), mengacu pada kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami, mengelola, dan bernalar dengan emosi. Ini adalah kemampuan kritis dalam komunikasi interpersonal — dan topik hangat tidak hanya di bidang psikologi tetapi juga di dunia bisnis. Istilah itu sendiri diciptakan oleh para psikolog pada 1990-an, tetapi penggunaannya dengan cepat menyebar ke bidang lain termasuk bisnis, pendidikan, dan budaya populer. Emosi dan kecerdasan sering dipandang bertentangan satu sama lain. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, para peneliti yang mengeksplorasi psikologi emosi menjadi semakin tertarik pada kognisi dan pengaruh. Area ini mengeksplorasi bagaimana proses kognitif dan emosi berinteraksi dan mempengaruhi cara orang berpikir. Pertimbangkan bagaimana emosi dan suasana hati seperti kebahagiaan, kemarahan, ketakutan, dan kesedihan mempengaruhi bagaimana orang berperilaku dan membuat keputusan. Mengapa EQ Penting

5 Langkah Mengembangkan Empati Dalam Hubungan

Empati merupakan kekuatan yang kuat, yang membantu menjaga ketertiban dan kerja sama sosial. Ini adalah mekanisme yang memungkinkan orang untuk memahami dan berhubungan dengan orang lain. Empati adalah factor utama yang diperlukan untuk keintiman, kepercayaan, dan kepemilikan. Perasaan yang membuatnya sulit untuk menutup mata terhadap penderitaan orang lain. Orang yang empatik mengalami sejumlah manfaat kebahagiaan. Empati sering mendorong perilaku altruistik, dan kebaikan berbasis empati telah terbukti meningkatkan kerja sama dan pengampunan, memperkuat hubungan, mengurangi agresi dan penilaian, dan bahkan meningkatkan kesehatan mental dan fisik. Menariknya, penelitian menunjukkan bahwa orang yang lebih bahagia cenderung kurang menyadari emosi negatif pada orang lain meskipun menilai diri mereka lebih empati. Namun penting untuk mempraktikkan empati, terlepas dari suasana hati untuk menciptakan kebahagiaan yang lebih besar bagi diri kita sendiri dan orang lain. Mempraktekkan