Langsung ke konten utama

Kecerdasan Emosional di Tempat Kerja



Kecerdasan emosional, seringkali disebut sebagai EQ (emotional quotient), mengacu pada kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami, mengelola, dan bernalar dengan emosi. Ini adalah kemampuan kritis dalam komunikasi interpersonal — dan topik hangat tidak hanya di bidang psikologi tetapi juga di dunia bisnis. Istilah itu sendiri diciptakan oleh para psikolog pada 1990-an, tetapi penggunaannya dengan cepat menyebar ke bidang lain termasuk bisnis, pendidikan, dan budaya populer.

Emosi dan kecerdasan sering dipandang bertentangan satu sama lain. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, para peneliti yang mengeksplorasi psikologi emosi menjadi semakin tertarik pada kognisi dan pengaruh. Area ini mengeksplorasi bagaimana proses kognitif dan emosi berinteraksi dan mempengaruhi cara orang berpikir. Pertimbangkan bagaimana emosi dan suasana hati seperti kebahagiaan, kemarahan, ketakutan, dan kesedihan mempengaruhi bagaimana orang berperilaku dan membuat keputusan.

Mengapa EQ Penting untuk Sukses

Studi menunjukkan bahwa karyawan dengan skor lebih tinggi pada ukuran EQ juga cenderung dinilai lebih tinggi pada ukuran fungsi interpersonal, kemampuan kepemimpinan, dan manajemen stress. Konsep ini dengan cepat menarik perhatian publik, termasuk manajer sumber daya manusia dan pemimpin bisnis. Para peneliti telah menyarankan bahwa kecerdasan emosional mempengaruhi seberapa baik karyawan berinteraksi dengan kolega mereka. EQ juga dianggap memainkan peran dalam bagaimana para karyawan mengelola stress dan konflik serta kinerja keseluruhan dalam pekerjaan. Orang-orang yang sukses di tempat kerja tidak hanya pintar. Mereka juga memiliki kecerdasan emosi yang kuat.
Tetapi kecerdasan emosional bukan hanya untuk CEO dan manajer senior. Ini adalah kualitas yang penting di setiap tingkat karir seseorang, apakah kita seorang mahasiswa yang sedang mencari tempat magang, atau karyawan berpengalaman yang mengambil peran kepemimpinan. Jika kita ingin sukses di tempat kerja dan naik tangga karir, kecerdasan emosi sangat penting untuk kesuksesan kita.

Mengapa EQ Penting di Tempat Kerja

Menurut sebuah survei tentang manajer di perusahaan, hampir 75 persen responden menyarankan agar mereka lebih menghargai EQ karyawan daripada IQ mereka.

Kecerdasan emosional secara luas diakui sebagai keterampilan yang berharga yang membantu meningkatkan komunikasi, manajemen, penyelesaian masalah, dan hubungan di tempat kerja. Ini juga merupakan keterampilan yang diyakini peneliti dapat ditingkatkan dengan pelatihan dan praktek, yaitu:
  • Membuat keputusan yang lebih baik
  • Menyelesaikan masalah secara tepat
  • Tetap tenang di bawah tekanan
  • Mampu menyelesaikan konflik
  • Memiliki empati yang lebih besar
  • Bisa mendengarkan, merefleksikan, dan menanggapi kritik yang membangun
Ketika seseorang memiliki kecerdasan emosional yang rendah, maka di tempat kerja nanti mereka akan cenderung memainkan peran sebagai korban (victim), tidak mau mengambil tanggung jawab pribadi atas kesalahan yang terjadi. Orang dengan EQ yang rendah akan memiliki gaya komunikasi yang pasif, atau bahkan cenderung agresif. Ketika bekerja lebih memilih menyendiri dan menolak bekerja sebagai tim. Serta menjadi terlalu kritis atau tidak terbuka terhadap pendapat orang lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Langkah Mengembangkan Empati Dalam Hubungan

Empati merupakan kekuatan yang kuat, yang membantu menjaga ketertiban dan kerja sama sosial. Ini adalah mekanisme yang memungkinkan orang untuk memahami dan berhubungan dengan orang lain. Empati adalah factor utama yang diperlukan untuk keintiman, kepercayaan, dan kepemilikan. Perasaan yang membuatnya sulit untuk menutup mata terhadap penderitaan orang lain. Orang yang empatik mengalami sejumlah manfaat kebahagiaan. Empati sering mendorong perilaku altruistik, dan kebaikan berbasis empati telah terbukti meningkatkan kerja sama dan pengampunan, memperkuat hubungan, mengurangi agresi dan penilaian, dan bahkan meningkatkan kesehatan mental dan fisik. Menariknya, penelitian menunjukkan bahwa orang yang lebih bahagia cenderung kurang menyadari emosi negatif pada orang lain meskipun menilai diri mereka lebih empati. Namun penting untuk mempraktikkan empati, terlepas dari suasana hati untuk menciptakan kebahagiaan yang lebih besar bagi diri kita sendiri dan orang lain. Mempraktekkan

Tips Aman Belanja di Supermarket Saat Pandemi Covid-19

Ingat waktu - hanya beberapa minggu yang lalu - ketika perjalanan ke supermarket tidak terbatas pada "kebutuhan dasar" yang perlu dilakukan "sesering mungkin"? Pendekatan baru untuk berbelanja ketika ia menguraikan pembatasan pemerintah pada kehidupan sehari-hari, untuk membatasi penyebaran virus corona. Dia mengatakan orang perlu "menggunakan layanan pengiriman makanan di mana kita bisa". Tapi apa cara teraman untuk berbelanja makanan atau menerima pengiriman atau dibawa pulang di rumah? Apa risikonya berbelanja di supermarket? Coronavirus menyebar ketika orang yang terinfeksi batuk tetesan kecil dikemas dengan virus ke udara. Ini dapat menyebabkan infeksi jika mereka dihirup, atau berpotensi jika Anda menyentuh permukaan tempat mereka mendarat. Jadi berbelanja dan bergaul dengan orang lain memang membawa risiko. Itulah mengapa jarak sosial - menjaga setidaknya 2m (sekitar 6 kaki) dari yang lain sangat penting, dan banyak toko menegakkannya.