Langsung ke konten utama

5 Langkah Mengembangkan Empati Dalam Hubungan



Empati merupakan kekuatan yang kuat, yang membantu menjaga ketertiban dan kerja sama sosial. Ini adalah mekanisme yang memungkinkan orang untuk memahami dan berhubungan dengan orang lain. Empati adalah factor utama yang diperlukan untuk keintiman, kepercayaan, dan kepemilikan. Perasaan yang membuatnya sulit untuk menutup mata terhadap penderitaan orang lain.
Orang yang empatik mengalami sejumlah manfaat kebahagiaan. Empati sering mendorong perilaku altruistik, dan kebaikan berbasis empati telah terbukti meningkatkan kerja sama dan pengampunan, memperkuat hubungan, mengurangi agresi dan penilaian, dan bahkan meningkatkan kesehatan mental dan fisik.
Menariknya, penelitian menunjukkan bahwa orang yang lebih bahagia cenderung kurang menyadari emosi negatif pada orang lain meskipun menilai diri mereka lebih empati. Namun penting untuk mempraktikkan empati, terlepas dari suasana hati untuk menciptakan kebahagiaan yang lebih besar bagi diri kita sendiri dan orang lain.
Mempraktekkan komponen utama empati dapat membantu kita lebih memahami dan berinteraksi dengan orang-orang dalam hidup kita.

1.       Jadikan Mendengarkan Sebagai Prioritas
Empati dimulai ketika kita menetapkan niat mendengarkan emosi. Berusaha untuk memperhatikan sinyal yang diberikan orang yang dapat menunjukkan apa yang mereka rasakan. Sebelum kita dapat terhubung dengan apa yang orang lain rasakan, kita perlu mengenali apa perasaan itu. Mendengarkan itu penting walaupun tidak selalu mudah.
Ketika seorang teman baik memanggil kita dan perlu melampiaskan tentang betapa stress pekerjaannya, atau betapa sulitnya sejak perpisahan mereka baru-baru ini, emosi dalam suara mereka biasanya mendapatkan perhatian kita dengan cukup cepat. Semakin sulit ketika percakapan terjadi di tengah-tengah gangguan dan dengan bobot emosional yang kurang jelas.
Emosi kita sendiri dapat menimbulkan penghalang yang signifikan dalam hal memperhatikan apa yang orang lain rasakan. Ketika kita melakukan percakapan dan hanya melihat perasaan kita sendiri dan bagaimana kita dapat mengomunikasikannya, kita mungkin tidak meninggalkan cukup perhatian untuk mengambil apa yang terjadi di ujung lain. Berusaha mendengarkan secara aktif dapat membantu memperkuat pemahaman dan empati emosional kita.

2.     Kemauan untuk Berbagi Perasaan
Setelah kita mengenali emosi pada orang lain, empati menempatkan kita tepat pada posisi orang itu. Empati tidak merasakan apa yang akan kita rasakan dalam situasi itu; itu melangkah di samping kita dan mengadopsi emosi mereka untuk beberapa saat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kita berhasil dalam tugas ini berdasarkan neuron cermin, atau jalur otak yang memecat apakah kita mengalami stimulus atau kita melihat orang lain mengalaminya.
Ketika orang tenggelam dalam kesedihan, kesedihan, atau kejengkelan orang lain, empati ini tidak hanya dapat berdiri di samping mereka dan menghibur mereka dengan pemahaman yang lebih besar, tetapi juga mengirimkan pesan bahwa mereka bersedia mengambil emosi yang menyakitkan sehingga orang lain tidak perlu pergi sendiri.

3.     Mengizinkan Diri untuk Merasa Rentan
Ketika kita berbagi pengalaman tentang emosi yang menantang kita sendiri, seperti rasa bersalah, kecemasan, dan rasa malu, kita menciptakan peluang bagi orang lain untuk berempati dengan kita. Koneksi empatik adalah jalan dua arah. Mengizinkan diri kita untuk sepenuhnya memahami emosi orang lain dapat meningkatkan hubungan kita, dan membiarkan diri kita rentan terhadap orang lain dapat memperkuat koneksi semacam itu.
Menjadi rentan memperkuat empati kita sendiri dengan dua cara. Pertama, merasakan nilai empati ketika itu dipantulkan kembali kepada kita dapat memperdalam komitmen kita untuk menjadi empatik terhadap orang lain. kita juga mendapatkan lebih banyak kenyamanan menavigasi emosi yang sulit dalam percakapan dengan orang lain.
Tidak mudah untuk mengadakan pembicaraan tentang emosi yang menyakitkan, tetapi jika kita dengan sengaja melatih kemampuan ini dalam diri sendiri dengan memanfaatkan peluang ketika kita memiliki emosi untuk dibagikan, kita akan lebih siap untuk ujung penerima.

4.       Ambil Tindakan dan Tawarkan Bantuan
Agar empati menjadi paling efektif dan memaksimalkan kenyamanan bagi penerima, penting bagi kita untuk bisa merasakan kepedihan orang lain dan juga tahu bahwa kita berada dalam posisi untuk melakukan sesuatu. Jika empati bersandar pada berbagi dalam emosi negatif, kebahagiaan bisa menderita. Ketika orang-orang merasakan kesedihan mendalam bagi para korban bencana alam, mereka semakin dekat dengan menempatkan diri pada posisi orang lain.
Tetapi hanya bisa merasakan rasa sakit yang dirasakan oleh orang lain, sementara itu mungkin meningkatkan rasa memiliki dan dipahami jika dikomunikasikan, tidak memaksimalkan kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan. Keuntungan mengetahui apa yang sedang dialami orang lain adalah kita dapat mengidentifikasi dengan lebih baik apa yang dibutuhkan orang lain. Karena empati berarti kita mengadopsi emosi tetapi bukan situasi sulit yang memunculkannya, kita biasanya berada di tempat yang lebih berdaya untuk membantu.

5.       Strategi Membangun Empati
Tingkatkan empati kita dengan mempraktikkan yang berikut secara teratur. Seiring waktu, kita akan menemukan bahwa kemampuan kita untuk memahami dan berhubungan dengan emosi orang lain menjadi lebih kuat.
·    Bicaralah dengan orang lain. Jadikan titik untuk memulai percakapan dengan orang-orang yang kita temui dan lihat di interaksi sehari-hari kita. Saat terlibat dalam percakapan, berikan perhatian khusus pada apa yang orang itu rasakan.
·    Perhatikan isyarat bahasa tubuh. Ini bisa termasuk nada suara dan perubahan energi yang halus.
·   Fokus pada mendengarkan. Kelola baik gangguan dan perasaan kita sendiri yang dapat dengan mudah menarik perhatian kita dan berusaha untuk tetap selaras secara emosional selama percakapan.
·  Mengambil tindakan. Ketahuilah bahwa kita dapat melakukan berbagai hal, betapapun kecilnya, untuk membuat perbedaan dalam kehidupan orang lain.

Empati tidak hanya memungkinkan kita untuk memahami orang lain — tapi juga bisa memberikan kita motivasi yang kita butuhkan untuk membuat sebuah perbedaan. Apakah itu berarti menghibur teman, membeli hadiah kecil untuk seseorang yang membutuhkannya, atau menyumbang untuk membantu korban bencana alam, empati menjadi efektif ketika kita menggunakannya sebagai motivasi untuk melakukan sesuatu tentang masalah tersebut.

Ketika kita melihat orang lain mengalami kesulitan, pastikan untuk mendengarkan dan berbagi, tetapi juga mengidentifikasi dengan jelas apa yang dapat kita lakukan untuk membantu. Tindak lanjut empati berarti memulai perubahan positif bagi orang lain. Hal yang indah tentang empati adalah bahwa ketika orang lain mulai berkembang, hal tersebut meningkatkan kehidupan kita sendiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kecerdasan Emosional di Tempat Kerja

Kecerdasan emosional, seringkali disebut sebagai EQ ( emotional quotient ), mengacu pada kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami, mengelola, dan bernalar dengan emosi. Ini adalah kemampuan kritis dalam komunikasi interpersonal — dan topik hangat tidak hanya di bidang psikologi tetapi juga di dunia bisnis. Istilah itu sendiri diciptakan oleh para psikolog pada 1990-an, tetapi penggunaannya dengan cepat menyebar ke bidang lain termasuk bisnis, pendidikan, dan budaya populer. Emosi dan kecerdasan sering dipandang bertentangan satu sama lain. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, para peneliti yang mengeksplorasi psikologi emosi menjadi semakin tertarik pada kognisi dan pengaruh. Area ini mengeksplorasi bagaimana proses kognitif dan emosi berinteraksi dan mempengaruhi cara orang berpikir. Pertimbangkan bagaimana emosi dan suasana hati seperti kebahagiaan, kemarahan, ketakutan, dan kesedihan mempengaruhi bagaimana orang berperilaku dan membuat keputusan. Mengapa EQ Penting...

ETIKA PROFESIONAL: KUNCI SUKSES KARIR LANCAR (Job Ethic: Key Success with Good Career)

Kunci Sukses Karir Lancar Etika atau moral merupakan ajaran tentang baik dan buruk mengenai sebuah perbuatan, sikap, kewajiban dan sebagainya. Etika merupakan nilai-nilai atau norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang dalam mengatur tingkah lakunya. Profesional adalah seseorang yang ahli dibidangnya, yang telah memperoleh pendidikan atau pelatihan khusus untuk pekerjaannya. Dari pengertian di atas, disimpulkan bahwa etika profesional ( job ethic ) secara sederhana adalah kebiasaan baik yang terkait di lingkup pekerjaan/profesi. Etika profesional  ( job ethic ) merupakan hal-hal yang terkait tingkah laku manusia yang dilakukan dengan sadar di pandang dari sudut baik dan buruk yang mampu berpengaruh terhadap kinerja dan prestasi di sudut pandang pekerjaannya. Etika profesional  ( job ethic ) menyangkut hubungan manusia dengan sesamanya dalam satu lingkup profesi, yang melibatkan bagaimana mereka harus menjalankannya profesinya secara profesional ...